Pengikut

Selasa, 29 November 2011

museum kamar pengabdian R.A kartini

Museum Kamar Pengabadian R.Amuseum_kamar_kartini.jpg.Kartini

Obyek wisata Musium Kamar Pengabadian R.A.Kartini berada di Desa Kuthoharjo Kecamatan Rembang jarak 300 M dari pusat kota Rembang yang menempati salah satu ruangan Rumah Dinas Bupati Kepala Daerah Tk II Rembang. Untuk menuju ke musium sangatlah mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Banyak wisatawan yang berkunjung di sana
samping mengenang sejarah Pahlawan wanita ini yakni R.A. Kartirni juga akan melihat langsung sejarah peninggalannya yakni : Tulisan asli Kartini, Kamar pengabadiannya dimana kamar tersebut sebagai tempat untuk memperjuangkan Emansipasi wanita sehingga sampai beliau diberi gelar Pahlawan Wanita, sebagai lukisan R.A. Kartini dari putra satu-satunya yakni RM Susalit. Untuk mengetahui sejar mana dan bagaimana latar belakang R.A. Kartini, di Obyek wisata tersebut disediakan Pramuwisata yang berusaha memberikan pelayanan dengan memuaskan dikandung maksud agar para wisatawan senang untuk berkunjung di Obyek wisata ini. Sedang dalam lokasi tersebut, para pengunjung bisa menyaksikan gedung tempat R.A. Kartini dahulu mengajar atau mengamalkan ilmunya kepada para anak didiknya. Bangunan asli tersebut terletak satu lokasi kurang lebih 150 m dengan museum R.A. Kartini.


Taman Rekreasi Pantai Kartini
Obyek wisata Taman Rekreasi Pantai Kartini; berada di desa Tasik Agung, Kecamatan Rembang. Jarak dari pusat kota Rembang ± 500 M dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum, Obyek wisata ini mempunyai nilai sejarah, Konon Pantai di obyek wisata tersebut, dipergunakan untuk upacara sedekah laut, sedangkan tujuannya agar para nelayan mendapat keselamatan dan mendapatkan hasil perolehan ikan yang banyak.taman_pantai_kartini.jpg Namun sekarang nelayan telah menyelenggarakan upacara tradisi itu di masing-masing desanya. Adapun di Obyek wisata Taman Rekreasi Pantai Kartini tersebut setiap setahun sekali masih dilaksanakan upacara tradisi yakni Lomban atau yang disebut dengan syawalan, dimana para wisatawan baik wisatawan nusantara maupun mancanegara datang pada saat acara tersebut diselenggarakan yaitu pada hari ke-5 setelah Hari Raya Idul Fitri. Biasanya kegiatan yang dilakukan oleh para wisatawan beramai-ramai bersama keluarga naik perahu menuju pulau Marongan yang konon juga bersejarah. Agar para wisatawan dapat memperoleh kenangan setelah pulang di daerah tempat tinggal masing-masing, maka setiap hari besar atau dua kali dalam satu bulan pada hari Minggu di Obyek wisata tersebut di gelar pentas seni kesenian Daerah, dan para wisatawan juga dapat menikmati makanan khas daerah Rembang yang tersedia pada saat itu Cindera mata khas Rembang yang perolehannya dari benda-benda laut dengan bentuk dan motif yang bagus juga tersedia di sana.

Jangkar Dampu Awang
Jangkar Dampu Awang berukuran : panjang 4 M, panjang mata jangkar 2,5 M, berada di Obyek Wisata Taman Rekreasi Pantai Kartini, dimana jangkar ini konon sampai terdampar di Rembang akibat persengketaan antara Sunan Bonang dengan Dampu AWang, sehingga perahu Dampu Awang hancur sedangkan layarnya tertinggal di Bonang - Lasem, adapun jangkarnya tertinggal di Rembang. jangkar_dampu.jpgJangkar yang mempunyai nilai sejarah ini dianggap keramat karena tidak ada yang dapat memindahkan selain dengah kekuatan Tuhan Yang Maha Esa. Ada
juga yang berhasil dengan perantara jangkar tersebut penyakit yang diderita bisa sembuh, itulah keajaiban yang diberikan oleh Allah.


 
 
 
 

Banyu Kuwung
banyu_kuwung.jpgObyek Wisata Banyu Kuwung terletak di desa Sudo Kecamatan Sulang ± 7,5 Km ke arah selatan kota Rembang. Obyek Wisata Banyu Kuwung ini banyak dikunjungi oleh para wisatawan karena selain pemandangannya yang indah juga tersedia fasilitas air yang bersih dan melimpah Bagi yang hoby memancing sangatlah tepat untuk berkunjung di sana
, karena sambil berimajinasi bisa mendapatkan ikan sambi bersantai bersama keluarga untuk menghirup udara yang segar dan suasana yang nyaman pula.



Makam R.A Kartini
makam_kartini.jpgR.A. Kartini wafat pada tahun 1904 dan dimakamkan di desa Bulu Kecamatan Bulu, terletak 17,5 Km ke arah selatan kota Rembang. Lokasi tersebut mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Banyak wisatawan yang berziarah di sana
apalagi pada tanggal kelahirannya yakni setiap tanggal 21 April. Di lokasi tersebut terdapat pula makam suami dan putra satu-satunya R.A. Kartini juga makam keluarga Bupati Rembang pada masa Kepemimpinan R.M.A.A. Djoyodiningrat. Setelah berziarah biasanya para Wisatawan menikmati makanan khas dan berbagai Cinderamata yang telah dipamerkan di lokasi obyek tersebut. Sebagai kenangan tersendiri setelah pulang di daerah masing-masing.

Wana Wisata Kartini Mantingan
mantingan.jpgObyek Wisata ini berlokasi di desa Mantingan, Kecamatan Bulu terletak 22 Km dari kota Rembang dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum yakni Rembang Blora. Bumi perkemahan yang teduh karena terlindung oleh Hutan Jati ini, adalah Obyek Wisata yang sangat tepat untuk berekreasi bersama keluarga sambil menikmati alam yang sejuk dan indah Bagi wisatawan yang gemar berolahraga renang disediakan kolam renang, dengan air yang bersih dan disediakan pula lapangan tenis. Selain itu bagi yang hobby kemping silahkan berkunjung di Obyek Wisata ini karena dengan hutan lindungnya yang lebat dan teduh sambil melihat koleksi binatang yang dijangkar di sana
.


Rimba Pasucen
rimba_pasucen.jpgObyek wisata yang berlokasi di desa Pasucen, Kecamatan Gunem ini terletak ± 30 Km dari kota
Rembang. ± 7 km sebelah timur bumi perkemahan Mantingan. Untuk menuju lokasi tersebut lewat Bulu, karena Obyek Wisata ini sangat potensial namun masih diperlukan sarana yang menunjang terutama fasilitas transportasi. Untuk menuju lokasi Obyek, jalan masih berbatu dan harus melewati kawasan hutan sepanjang ± 10 Km Obyek wisata ini sangat bersejarah hal ini terbukti dengan adanya 3 macam Goa yakni Goa Pajangan, Goa Joglo dan Goa Jcgong yang konon sebagai tempat persembunyian Blancak Ngilo yang memusuhi Sunan Bonang dan juga terdapat air bersih yang konon ceritanya bekas tancapan tongkat Sunan Bonang. Bagi wisatawan yang ingin memperoleh cerita lebih jelas dan melihat langsung peninggalan-peninggalan yang bersejarah segeralah kunjungi Obyek Wisata Rimba Pasucen ini.

Petilasan Sunan Bonang
Obyek Wisata ini berada di desa Bonang, Kecamatan Lasem ± 17 Km dari Rembang dan mudah dijangkau dengan kendaraan umum. Obyek wisata yang mempunyai nilai budaya tradisional dan aspek historisnya menyangkut nama besar Sunan Bonang sebagai salah seorang dari sembilan Wali, tidaklah mengherankan apabila banyak wisatawan yang berkunjung di
sana dan berziarah. Banyak peninggalan yang sangat bersejarah seperti : Tempat Pasujudan dan Masjid Tiban yakni masjid yang tanpa Proses pendirian bangunan secara alami. Kemudian Bende Becak yang konon berasal dari nama seorang utusan dari Kerajaan Majapahit yang bernama Becak untuk menyampaikan berita kepada Sunan dan oleh karena Sunan masih menjalankan Ibadah Sholat dan berdzikir maka Becak tersebut menunggu di depan tempat tinggal Sunan sambil rengeng-rengeng atau menyanyi kecil nyanyian tersebut terdengar oleh murid Sunan, kemudian murid Sunan bertanya kepada Sunan, dan mungkin Sunan juga tidak berkenan mendengar suara itu maka Sunan menjawab bahwa itu adalah suara bende, dengan Karomah Sunan terjadilah keajaiban seketika berubah menjadi bende. Kemudian bende itu dimanfaatkan Sunan untuk mengumpulkan murid-muridnya Setelah wafatnya beliau, bende Becak tersebut dirawat dan disimpan oleh Juru kunci Petilasan Sunan Bonang yang berada di Obyek Wisata Petilasan Sunan Bonang, dan setiap tanggal 10 Dzulhijah pada hari raya Idul Adha setiap tahun bende becak tersebut di jamas atau disucikan dengan upacara ritual. Adapun Haul Sunan Bnnang diperingati setiap tahun tepatnya pada bulan Selo hari Rabo Legi dan apabila bulan tersebut tidak ada hari Rabo Legi, maka diganti hari Jum'at Pahing. Mengenai sejarah Sunan Bonang yang unik ini, untuk lebih jetasnya kunjungilah segera Obyek Wisata Petilasan Sunan Bonang. Biasanya setelah para wisatawan berziarah dapat membeli "oleh-oleh" makanan khas Bonang, ikan asin, terasi asli Bonang dan dodol Bonang.

Jumat, 25 November 2011

puisi

Merdeka..

Merdeka..
Tlah berkumandang dinegara ini,
Ribuan bendera berkibar tuk peringati,
Tetesan darah para pahlawan berubah kemegahan bangsa indonesia
Merdeka..
Sering terdengar oleh insan dibumi pertiwi,
Suara-suara dengan degub jantung nurani,
Namun terkotori oleh korupsi..
Merdeka..
Rakyat bebas dari belenggu penjajahan,
Tak ada jeritan dan tangisan,
Namun sekarang rakyat banyak yang tertidur dijembatan dan dijalanan…
Merdeka..
Dimanakah kata itu?
Yang berdasi,
Semakin berisi,
Dan yang jelata,
Semakin berduka…
Merdeka hanya dibibir saja..

Puisi ini bersumber dari : http://www.gudangpuisi.com/2011/11/merdeka.html#ixzz1emEEXW16
Blogger yang beretika selalu menampilkan sumbernya.

mencari cinta sejati

 



Untaian kata

Aku bukan lah seorang penulis yang handal yang bisa membuat kata-kata yang indah, bukan juga seorang pujangga yang bisa merangkai sebuah kata menjadi begitu bermakna. Aku hanya seorang anak manusia yang berusaha untuk menjadi diriku, mencari jati diri dengan berusaha menuliskan semua hal yang aku lihat dan aku alami, semua hal yang aku dengar dan aku rasakan.
Perjalanan seorang anak yang penuh dengan lika liku kehidupan, terkadang terjebak dalam roda kehidupan itu sendiri, berusaha mencari celah untuk keluar dan kemudian bangkit dari jatuh dan harus berdiri kokoh seperti sediakala.
Hidup ini emang tak mudah, semua butuh perjuangan tapi jangan jadikan itu semua sebagai beban, menghadapi segala sesuatu dengan rileks lebih baik dari pada harus panik di semua keadaan. Tidak semua orang bisa hidup dengan ketenangan, tak sedikit pula yang sibuk mencari jalan tik keluar dari segala permasalahan hidupnya yang tak pernah tentram, mencari kedamaian yang sebenarnya sangat dekat dengannya tapi selalu diabaikan. Guratan-guratan dosa terus saja mengalir dari semua badan yang terjebak dalam kegelapan. Hati berontak tuk pergi, tapi raga tak sanggup untuk bergerak, ia terkungkung dalam penjara yang tak tau di mana pintunya. Syaraf-syaraf otak sudah tak mampu lagi menahan pertentangan hati dan raga, ia tlah rusak dengan ketegangan yang selama ini di alaminya. Dinding pertahanan itu semakin rapuh dan tak kan kuat menahan raganya, serangan dan hantaman dari luar semakin kuat hingga sedikit demi sedikit dinding kokoh itu pun terkikis, karena tidak semua bisa bertahan dalam himpitan yangdatang dari dua arah. Sebagian dari pertahanan itu menyerah dengan kilauan kesenangan yang di tampakkan, padahal semua itu hanya sebuah kehancuran. (be continue….)